Kisah 4 Jenis Pernikahan Zaman Jahiliyah

29 June 2013

Jahiliyah

Kisah 4 jenis pernikahan waktu zaman Jahiliyah. Selesai baca, anda semua boleh lihat, ada antaranya telah 'hidup kembali' di zaman ini.

Dari Urwah bin Zubair bahawa Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengkhabarkan kepadanya bahawa: Sesungguhnya pada masa Jahiliyah ada empat macam bentuk pernikahan.

Pertama, adalah pernikahan sebagaimana dilakukan orang-orang pada saat sekarang ini, iaitu seorang laki-laki meminang kepada wali sang wanita, kemudian memberikannya mahar lalu menikahinya.

Bentuk kedua iaitu seorang suami berkata kepada isterinya pada saat suci (tidak haid/subur): “Temuilah si Fulan dan bergaullah (bersetubuh) dengannya.” Sementara sang suami menjauhinya sementara waktu (tidak menjimaknya) hingga benar-benar ia (isteri) positif hamil dari hasil persetubuhannya dengan laki-laki itu. Dan jika dinyatakan telah positif hamil, barulah sang suami tadi menggauli isterinya bila ia suka. Ia melakukan hal itu, hanya untuk mendapatkan keturuan yang baik. Istilah nikah ini adalah Nikah Al Istibdlaa’.

Kemudian bentuk ketiga, sekelompok orang (kurang dari sepuluh) menggauli seorang wanita. Dan jika ternyata wanita itu hamil dan melahirkan. Maka setelah masa bersalinnya telah berlalu beberapa hari, wanita itu pun mengirimkan surat kepada sekelompok laki-laki tadi, dan tidak seorang pun yang boleh menolak. Hingga mereka pun berkumpul di tempat sang wanita itu. Lalu wanita itu pun berkata: “Kalian telah tahu apa urusan kalian yang dulu (setubuh). Dan aku telah melahirkannya, maka anak itu adalah anakmu wahai Fulan.” Yakni, wanita itu memilih nama salah seorang dari mereka yang ia sukai, dan laki-laki yang ditunjuk tidak dapat mengelak.

Kemudian bentuk keempat, orang ramai berkumpul, lalu menggauli seorang wanita, dan tak seorang pun yang dapat menolak bagi yang orang yang telah menggauli sang wanita. Para wanita itu adalah wanita pelacur. Mereka meletakkan tanda pada pintu-pintu rumah mereka sebagai tanda, siapa yang ingin mereka maka ia boleh masuk dan bergaul dengan mereka. Dan ketika salah seorang dari mereka hamil, lalu melahirkan, maka mereka (orang banyak itu) pun dikumpulkan, lalu dipanggilkanlah orang yang ahli selok belok nasab (Al Qafah), dan Al Qafah inilah yang menyerahkan anak sang wanita itu kepada orang yang dianggapnya sebagai bapanya, sehingga anak itu dipanggil sebagai anak darinya. Dan orang itu tidak boleh mengelak.

Maka ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus dengan membawa kebenaran, beliau pun memusnahkan segala bentuk pernikahan jahiliyah, kecuali pernikahan yang dilakukan oleh orang-orang hari ini.

(Sahih Bukhari, no. 4732)

*pencerahan:
No 2: suami panggil laki lain setubuh ngan isteri dia sampai isteri dia mengandung. dah mengandung baru suami dia setubuh balik ngan isterinya.buat begitu utk dpt keturunan yg baik (menurutnya) apabila isterinya bersetubuh dgn lelaki yg konon baik.

No. 3: wanita memanggil 8 org lelaki (contohnya), semua mereka berseteubuh dgn wanita ini. bila lahir anak, maka wanita ini panggil ke 8 lelaki tersebut dan memilih salah seorangnya jadi suami.


Source: S.com
Khadijah Firdaus
Superjo...Supermen...
Sudah baco...Harap komen...

No comments:

sila tinggalkan link jika ada,
komen anda tanggungjawab sendiri.